Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya. Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu dengan memikirkan plot yang lengkap tentang Harry Potter.
Harry Potter dalam seri novel pertama kali diterbitkan pada tahun 1995 dengan judul Harry Potter and Philosopher's Stone. Buku itu diterbitkan di Amerika oleh Scholastic, dan Rowling menerima $105.000 untuk hak penerbitan Amerika Serikat. Itu adalah sebuah nilai yang tidak biasa bagi sebuah buku anak-anak yang dikarang oleh pengarang yang tidak dikenal (pada saat itu). Dan itulah awal masa keemasan Harry Potter.
Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar selama hampir satu dasawarsa, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki. Kalangan remaja laki-laki ini menjadi penting, karena selama bertahun-tahun kalangan ini semakin tidak tertarik dengan bacaan yang dianggap ketinggalan zaman ketimbang video game dan internet. Penerbit Rowling berhasil menangkap kegairahan di kalangan remaja laki-laki ini dan segera merilis keempat buku pertama berturut-turut secara cepat, sehingga kegairahan mereka tidak sempat meredup ketika Rowling bermaksud untuk istirahat menulis di antara rilis Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, dan dengan segera terbentuklah grup pembaca yang loyal. Seri ini juga mendapatkan para penggemar dewasa, dengan diterbitkannya dua edisi untuk setiap buku Harry Potter.
No comments:
Post a Comment